welcome to si praswita

Detail Destinasi - Prasasti Gunung Pematon

Status : Buka

Kategori: Sejarah

❮

❯

Prasasti Gunung Pematon

Prasasti Gunung Pematon terletak di kaki Gunung Pamaton, Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Gunung ini sendiri memiliki sejarah dan legenda yang menarik.

Sejarah Singkat:

Penamaan: Gunung ini dikenal dengan dua nama, Pamaton dan Pamuatan. Nama ini dipercaya berhubungan dengan sungai atau laut, yang umum dalam penamaan tempat di Kalimantan Selatan.
Legenda Pangeran Suryanata: Menurut cerita rakyat, Gunung Pamaton dipercaya sebagai pintu gerbang Kerajaan Pamaton, sebuah dunia gaib tempat Yang Mulia Sri Paduka Pangeran Suryanata bertahta. Pangeran Suryanata adalah tokoh penting dalam legenda asal-usul Kerajaan Banjar, dipercaya sebagai suami dari Putri Junjung Buih.
Peran dalam Perang Banjar: Pada masa Perang Banjar (1859-1906), Gunung Pamaton menjadi basis perjuangan dan benteng pertahanan para pejuang Banjar melawan penjajah Belanda. Lokasinya yang strategis dan sulit dijangkau menjadikannya tempat yang penting bagi perlawanan. Beberapa tokoh pejuang seperti Pangeran Hidayatullah dan Demang Lehman pernah menjadikan kawasan ini sebagai basis. Bahkan, berdasarkan perjanjian antara Kesultanan Banjar dan Belanda pada 4 Mei 1826, lokasi ini menjadi batas wilayah antara kesultanan dan kekuasaan Belanda.
Pembuatan Prasasti: Prasasti yang ada di kaki gunung ini dibuat dan ditandatangani oleh Raja Muda Khairul Saleh, seorang keturunan Kesultanan Banjar yang juga menjabat sebagai Bupati Banjar periode 2005-2015, pada tanggal 7 Desember 2011 (bertepatan dengan 10 Muharram 1433 Hijriyah). Tujuannya adalah sebagai media informasi bagi pengunjung mengenai sejarah dan legenda Gunung Pamaton.
Isi Prasasti (secara ringkas):

Prasasti tersebut menyatakan bahwa Gunung Pamaton memiliki dua nama dan merupakan pintu masuk ke dunia gaib Kerajaan Pamaton, tempat Pangeran Suryanata bertahta. Selain itu, prasasti juga mencantumkan peran penting Gunung Pamaton sebagai basis perjuangan pada masa Perang Banjar.

Saat ini, Prasasti Gunung Pamaton menjadi bagian dari Meratus Geopark dan menarik minat wisatawan serta peneliti yang tertarik dengan sejarah dan budaya Kalimantan Selatan.